Archive for Mei 2012
Aku membencimu..
Aku membencimu karna ku menginginkanmu
Kau seperti heroin favoritku..
Takan mampu ku menolakmu dalam hidupku
Aku membencimu...
Aku membencimu karna ku mencintaimu
Hal terbodoh yang berlawanan dengan logikaku
Aku membencimu..
Aku membencimu karna ku tersiksa karenamu
Menahan belenggu hasrat ingin memilikimu
Dan ku masih membencimu..
Aku benci karna selalu merindumu
Membayangkanmu
Tak bisa ku katakan kepadamu
Aku membencimu karna ku menginginkanmu
Kau seperti heroin favoritku..
Takan mampu ku menolakmu dalam hidupku
Aku membencimu...
Aku membencimu karna ku mencintaimu
Hal terbodoh yang berlawanan dengan logikaku
Aku membencimu..
Aku membencimu karna ku tersiksa karenamu
Menahan belenggu hasrat ingin memilikimu
Dan ku masih membencimu..
Aku benci karna selalu merindumu
Membayangkanmu
Tak bisa ku katakan kepadamu
Biarkan semua cerita berlalu.
Akan ku buka lembaran baru.
Yakinku selalu menjaga hatiku.
Kedamaian tentramkan kalbu.
Biar aku tak punya harta.
Tak memiliki kekuasaan.
Tapi aku tak boleh hidup tanpa cinta.
Karena bahagia hakiki bisa dapatkan dari cinta.
Aku tidak akan menyerah.
Sebelum jiwa terpisah dari raga.
Selama sanubari menyimpan cinta.
Aku tetap percaya cinta akan berikan keajaiban.
Walau harus menunggu.
Bahasa kalbuku membisu.
Menunggu suara cinta memanggil.
Mengajakku bersatu mendayung perahu rindu.
Akan ku buka lembaran baru.
Yakinku selalu menjaga hatiku.
Kedamaian tentramkan kalbu.
Biar aku tak punya harta.
Tak memiliki kekuasaan.
Tapi aku tak boleh hidup tanpa cinta.
Karena bahagia hakiki bisa dapatkan dari cinta.
Aku tidak akan menyerah.
Sebelum jiwa terpisah dari raga.
Selama sanubari menyimpan cinta.
Aku tetap percaya cinta akan berikan keajaiban.
Walau harus menunggu.
Bahasa kalbuku membisu.
Menunggu suara cinta memanggil.
Mengajakku bersatu mendayung perahu rindu.
Kau teman sejati
teman disaat sepi
Sendiri tanpa ada yang menemani
Kau yang paling mengerti hati
Tak pernah marah walau ku campakan
Tak mengeluh walau ku hisap separuh
Tetap ramah tamah
Tanpamu aku resah
Kau penghilang grogi
Grogi mendekati pujaan hati
Kau buat ku percaya diri
Percaya diriku sebagai laki laki
Darimu tercipta inspirasi
Karenamu ku bisa berimajinasi
Menghilangkan penatku yang merajai
Setiamu tak akan pernah terganti
teman disaat sepi
Sendiri tanpa ada yang menemani
Kau yang paling mengerti hati
Tak pernah marah walau ku campakan
Tak mengeluh walau ku hisap separuh
Tetap ramah tamah
Tanpamu aku resah
Kau penghilang grogi
Grogi mendekati pujaan hati
Kau buat ku percaya diri
Percaya diriku sebagai laki laki
Darimu tercipta inspirasi
Karenamu ku bisa berimajinasi
Menghilangkan penatku yang merajai
Setiamu tak akan pernah terganti
Memandang langit nan indah,
Menikmati ciptaan Sang Maha Pemurah,
Ucapan syukur menghias lidah,
Berharap kan bisa selalu terarah,
Terik mentari di pagi hari,
Menghibur jiwa yang sunyi,
Cahanya semerbak menyinari hati,
Berusaha temukan cinta sejati,
Hatiku kini tak lagi pilu,
Terbuai dunia yang menipu,
Kuberharap ini kan bersemi selalu,
Demi mengharap cinta Dzat Yang Maha Tahu,
Kuberharap hatiku kan secerah mentari,
Bisa menerangi hati yang sunyi,
Membangun jiwa jiwa yang sepi,
Mengapai Ridho Illahi,
Menikmati ciptaan Sang Maha Pemurah,
Ucapan syukur menghias lidah,
Berharap kan bisa selalu terarah,
Terik mentari di pagi hari,
Menghibur jiwa yang sunyi,
Cahanya semerbak menyinari hati,
Berusaha temukan cinta sejati,
Hatiku kini tak lagi pilu,
Terbuai dunia yang menipu,
Kuberharap ini kan bersemi selalu,
Demi mengharap cinta Dzat Yang Maha Tahu,
Kuberharap hatiku kan secerah mentari,
Bisa menerangi hati yang sunyi,
Membangun jiwa jiwa yang sepi,
Mengapai Ridho Illahi,
Aku yang mencintaimu
Selalu mendamba setetes kasihmu
Mengejar bayang cintamu
Merengkuh gelora rindumu
Hati yang tersayat kedustaan
Palsu cinta kau tenamkan
Hati bertabur kepedihan
Namun kau tetap terindah dan berkesan
Kau hadirkan tawa
Sirnakan sepi dan duka
Kau alirkan mata air cinta
Buatku tersenyum
gembira
Selalu aku simpan dalam catatan
Seribu kata kenangan
Meski kini aku kau lupakan
Namun kau tetap ku sematkan
Kini hanya doa yang kupanjatkan
Kau selalu dalam kebahagiaan
Senantiasa kasih terlimpahkan
Semoga kau selalu dalam senyuman
Selalu mendamba setetes kasihmu
Mengejar bayang cintamu
Merengkuh gelora rindumu
Hati yang tersayat kedustaan
Palsu cinta kau tenamkan
Hati bertabur kepedihan
Namun kau tetap terindah dan berkesan
Kau hadirkan tawa
Sirnakan sepi dan duka
Kau alirkan mata air cinta
Buatku tersenyum
gembira
Selalu aku simpan dalam catatan
Seribu kata kenangan
Meski kini aku kau lupakan
Namun kau tetap ku sematkan
Kini hanya doa yang kupanjatkan
Kau selalu dalam kebahagiaan
Senantiasa kasih terlimpahkan
Semoga kau selalu dalam senyuman
Kapan derita hati ini berakhir
Ku tahan hingga tiada air yang mengalir
Seluruh jiwa dan ragaku lesu
Bagai kembang yang hampir layu
Jauh sudahku kembara
Mencari cinta yang setia
Hingga kini belum ku jumpa
Hampa hati jiwa tersiksa
Ku cuba kuatkan hati
Melangkah dan terus mencari
Cinta suci yang ku ingini
Yang akan bersemayam dilubuk hati
Entah kapanku temui
Yang namanya cinta sejati
Ku berserah padaMu Ya Illahi
Kalau memang ini jalanku lalui
Datanglah padaku cinta sejati
Sebelum ajal menjemputku nanti
Kan ku jadikan Srikandi Cinta hati
Hingga akhir hayatku nanti
Ku tahan hingga tiada air yang mengalir
Seluruh jiwa dan ragaku lesu
Bagai kembang yang hampir layu
Jauh sudahku kembara
Mencari cinta yang setia
Hingga kini belum ku jumpa
Hampa hati jiwa tersiksa
Ku cuba kuatkan hati
Melangkah dan terus mencari
Cinta suci yang ku ingini
Yang akan bersemayam dilubuk hati
Entah kapanku temui
Yang namanya cinta sejati
Ku berserah padaMu Ya Illahi
Kalau memang ini jalanku lalui
Datanglah padaku cinta sejati
Sebelum ajal menjemputku nanti
Kan ku jadikan Srikandi Cinta hati
Hingga akhir hayatku nanti
Ingin ku belah bumi
Hancurkan matahari
Meruntuhkan bulan
Padamkan kelipan bintang
Saat puncak sakit berada di ujung langit
Kala benci ada di persimpangan hati
Amarahku di belenggu cinta suci
Emosiku terhempas pada kasih yang telah pergi
Pergilah rindu!
Jangan paksa aku menangis karenamu
Pergilah cinta!
Ku tak sanggup lagi menahan semua
Bukankah hidup ini logika
Harusnya ku tertawa
Namun tangan mengepal
Sakit menyadari semua
Memang benar adanya
Saat cinta tak berlogika
Kenyataanpun tak bisa mengalahkan kemenanganya
Meruntuhkan bulan
Padamkan kelipan bintang
Saat puncak sakit berada di ujung langit
Kala benci ada di persimpangan hati
Amarahku di belenggu cinta suci
Emosiku terhempas pada kasih yang telah pergi
Pergilah rindu!
Jangan paksa aku menangis karenamu
Pergilah cinta!
Ku tak sanggup lagi menahan semua
Bukankah hidup ini logika
Harusnya ku tertawa
Namun tangan mengepal
Sakit menyadari semua
Memang benar adanya
Saat cinta tak berlogika
Kenyataanpun tak bisa mengalahkan kemenanganya
Selalu kau ucapkan
Sebelum mata ku pejamkan
Tanda cinta yang kau ungkapkan
Saat malam di peraduan
Meski hanya suara di ujung sana
Terasa indah menyentuh sukma
Hingga jantung berdebar
Api asmara pun makin berkobar
I love you kau berkata
I love you too ku membalasnya
Terucap penuh mesra
Menggema di telinga
Salam penghantar mimpi
Menjelang tidur di malam hari
Salam cinta kasih tulus suci
Sebagai pengobat rindu di hati
Mimpi indahlah sayangku
Semoga dalam mimpi kita bertemu
Tersenyum menyanbut tanganku
Penghapus dahaga rindu di kalbu
Sebelum mata ku pejamkan
Tanda cinta yang kau ungkapkan
Saat malam di peraduan
Meski hanya suara di ujung sana
Terasa indah menyentuh sukma
Hingga jantung berdebar
Api asmara pun makin berkobar
I love you kau berkata
I love you too ku membalasnya
Terucap penuh mesra
Menggema di telinga
Salam penghantar mimpi
Menjelang tidur di malam hari
Salam cinta kasih tulus suci
Sebagai pengobat rindu di hati
Mimpi indahlah sayangku
Semoga dalam mimpi kita bertemu
Tersenyum menyanbut tanganku
Penghapus dahaga rindu di kalbu
Andai kau butuh uluran tangan
Tanganku siap jadi pegangan
Andai kau butuh sandaran
Tubuhku rela jadi tumpuan
Andai kau tumpahkan air mata
Tangaku akam menghapusnya
Meski ku tak bisa jadi yang kau puja Hatiku tulus melakukannya
Tak perlu kau risaukan
Segala beban penderitaan
Masih banyak terbentang jalan
Menuju gerbanng kebahagiaan
Walau ku tak seindah pelangi
Hidup pun tak secerah mentari
Namun ku ingin menjadi embun pagi
Penyejuk jiwamu yang sepi
Jiwaku selalu ada untukmu
Setiap saat kau butuhkanku
Menjadi lentera jiwamu
Menjadi salju pendingin hatimu
Tanganku siap jadi pegangan
Andai kau butuh sandaran
Tubuhku rela jadi tumpuan
Andai kau tumpahkan air mata
Tangaku akam menghapusnya
Meski ku tak bisa jadi yang kau puja Hatiku tulus melakukannya
Tak perlu kau risaukan
Segala beban penderitaan
Masih banyak terbentang jalan
Menuju gerbanng kebahagiaan
Walau ku tak seindah pelangi
Hidup pun tak secerah mentari
Namun ku ingin menjadi embun pagi
Penyejuk jiwamu yang sepi
Jiwaku selalu ada untukmu
Setiap saat kau butuhkanku
Menjadi lentera jiwamu
Menjadi salju pendingin hatimu
Aku mencintaimu,
Dia mencintaimu,
Sama punya rasa,
Mengharapkanmu...
Siapa aku ?
Akulah yang pertama,
Siapa dia ?
Dialah selingkuhanmu...
Kenapa kau tak setia,
Satu cinta tak cukup buatmu bahagia,
Aku tak tahu apa kekuranganku,
Mungkin inilah misteri cinta...
Haruskah aku mengalah demi bahagiamu,
Melepaskan tali kasih tlah lama trbina,
Tuhan,,beri aku keikhlasan,
Kalau memang mencintai itu keikhlasan...
Dia mencintaimu,
Sama punya rasa,
Mengharapkanmu...
Siapa aku ?
Akulah yang pertama,
Siapa dia ?
Dialah selingkuhanmu...
Kenapa kau tak setia,
Satu cinta tak cukup buatmu bahagia,
Aku tak tahu apa kekuranganku,
Mungkin inilah misteri cinta...
Haruskah aku mengalah demi bahagiamu,
Melepaskan tali kasih tlah lama trbina,
Tuhan,,beri aku keikhlasan,
Kalau memang mencintai itu keikhlasan...
Dalam setiap degup jantungku
Ku ingin selalu menyebut nama-Mu
Di setiap tarikan nafasku
Ingin ku tasbihkan asma-Mu
Dalam kaki ku melangkah
Ku ingin selalu berpasrah
Dalam setiap resah dan gelisah
Ku selalu berdoa dan berserah
Dalam setiap denyut nadi
Ku bersyukur atas karunia Illahi
Ku ingin selalu sabar di hati
Atas ujian-Mu Ya Robbi
Hingga waktuku berhenti
Maut menjemputku nanti
Ku ingin selalu di ridhoi
Kepada-Mu ku serahkan hidup dan mati
Ya Allah Ya Robbi
Ku ingin selalu menyebut nama-Mu
Di setiap tarikan nafasku
Ingin ku tasbihkan asma-Mu
Dalam kaki ku melangkah
Ku ingin selalu berpasrah
Dalam setiap resah dan gelisah
Ku selalu berdoa dan berserah
Dalam setiap denyut nadi
Ku bersyukur atas karunia Illahi
Ku ingin selalu sabar di hati
Atas ujian-Mu Ya Robbi
Hingga waktuku berhenti
Maut menjemputku nanti
Ku ingin selalu di ridhoi
Kepada-Mu ku serahkan hidup dan mati
Ya Allah Ya Robbi
Aku milik kamu
Kamu kepunyaan ku
Tiada lain dihati ku
Yang ada cuma kamu dan kamu
Jiwa kita sama
Citarasa kita berbeda
Naluri slalu berkata
Kau bidadari yang ku puja
Keikhlasan cinta mu
Kejujuran hatiku
Biarkan masa berlalu
Walau cubaan datang menderu
Jangan ucap perpisahan
Ku tak sanggup kehilangan
Sekali pun itu kehendak TUHAN
Sama kita pertahankan
Jangan sangsi akan kejujuran
Bermaaf maafan bila ada kekilafan
Ikatan kasih kan berpanjangan
Mudah mudahan diredhoi TUHAN
Kamu kepunyaan ku
Tiada lain dihati ku
Yang ada cuma kamu dan kamu
Jiwa kita sama
Citarasa kita berbeda
Naluri slalu berkata
Kau bidadari yang ku puja
Keikhlasan cinta mu
Kejujuran hatiku
Biarkan masa berlalu
Walau cubaan datang menderu
Jangan ucap perpisahan
Ku tak sanggup kehilangan
Sekali pun itu kehendak TUHAN
Sama kita pertahankan
Jangan sangsi akan kejujuran
Bermaaf maafan bila ada kekilafan
Ikatan kasih kan berpanjangan
Mudah mudahan diredhoi TUHAN
Kemana lagi ku mencari
Sudut hati telah ku telusuri
Dimanakah cinta kini
Dimanakah kau bersembunyi
Seribu langkah kaki ku jejaki
Hingga sampai ke dasar hati
Sampai kini belum ku temui
Hingga lelah belum ku dapati
Ku tanya pada bulan
Bertanya pula bintang di atas awan
Sampai pada orang di atas jembatan
Namun tak ku temui jawaban
Sampai kapan ku begini
Mencari alamat cinta tak pasti
Tak satupun yang mengetahui
Ataukah sudah pindah dari hati
Dan akhirnya ku dapat jawaban
Alamat cinta yang ku dapatkan
Ternyata semua alamat kepalsuan
Jalan kebohongan gang kedustaan
Ah....aku tertipu alamat cinta palsu
Sudut hati telah ku telusuri
Dimanakah cinta kini
Dimanakah kau bersembunyi
Seribu langkah kaki ku jejaki
Hingga sampai ke dasar hati
Sampai kini belum ku temui
Hingga lelah belum ku dapati
Ku tanya pada bulan
Bertanya pula bintang di atas awan
Sampai pada orang di atas jembatan
Namun tak ku temui jawaban
Sampai kapan ku begini
Mencari alamat cinta tak pasti
Tak satupun yang mengetahui
Ataukah sudah pindah dari hati
Dan akhirnya ku dapat jawaban
Alamat cinta yang ku dapatkan
Ternyata semua alamat kepalsuan
Jalan kebohongan gang kedustaan
Ah....aku tertipu alamat cinta palsu
Siapa pun kamu
Apa pun derajatmu
Kalau TUHAN tidak merestu
Kau kan mendapat gelaran itu
Ya....mantan
Nama yang tidak orang sukakan
Kadang terhimpit dalam fikiran
Yang terkadang menjadi beban
Walau cubakau elakkan
Walau cubakau hindarkan
Kalau itu sudah suratan
Wajarlah bergelar mantan
Jangan jadikan satu kesalan
Gelaran mantan yang kau dapatkan
Berpegang teguh pada keimanan
Jalan keluar pastikau dapatkan
Untukmu yang di sana..
Tegarlah meski segala kesakitan membunuh jiwa
Kau yang selalu lembut dalam kata
Ku tau di balik air matamu
Ada kekuatan cinta yang menegarkan hatimu dari derita
Untukmu yang di sana...
Walau ku tak bisa melihatmu tersenyum
Dengan binar mata mengharapkan ku tiba
Yakinlah dalam pejam matamu
Ku akan hadir tepiskan gelisah yang mendera
Senja yang menemani
Mungkin tak mampu lagi menepis derita hati
Namun percayalah pada ketulusan cinta ini
Tabahkan kuatkan ku selalu berdo'a semoga Tuhan menyatukan kita kembali
Apa pun derajatmu
Kalau TUHAN tidak merestu
Kau kan mendapat gelaran itu
Ya....mantan
Nama yang tidak orang sukakan
Kadang terhimpit dalam fikiran
Yang terkadang menjadi beban
Walau cubakau elakkan
Walau cubakau hindarkan
Kalau itu sudah suratan
Wajarlah bergelar mantan
Jangan jadikan satu kesalan
Gelaran mantan yang kau dapatkan
Berpegang teguh pada keimanan
Jalan keluar pastikau dapatkan
Untukmu yang di sana..
Tegarlah meski segala kesakitan membunuh jiwa
Kau yang selalu lembut dalam kata
Ku tau di balik air matamu
Ada kekuatan cinta yang menegarkan hatimu dari derita
Untukmu yang di sana...
Walau ku tak bisa melihatmu tersenyum
Dengan binar mata mengharapkan ku tiba
Yakinlah dalam pejam matamu
Ku akan hadir tepiskan gelisah yang mendera
Senja yang menemani
Mungkin tak mampu lagi menepis derita hati
Namun percayalah pada ketulusan cinta ini
Tabahkan kuatkan ku selalu berdo'a semoga Tuhan menyatukan kita kembali
Rindu yang ku rasakan
Menuntun jemari dan pikiran
Menulis kata yang terangkaikan
Lukisan rindu menggoda perasaan
Kerinduan saat kita bersama
Penuh canda tawa suka cita
Kini semua tinggal kenangan semata
Yang tak kan terlupa
Meski kau alirkan armata di hati
Tiada pernah ku membenci
Karena cinta masih di benak ini
Meski perpisahan telah terjadi
Adakah rindu di hatimu
Seperti apa yang ada di dadaku
Adakah sisa cintamu untukku
Tersimpan di dalam kalbu
Rinduku jatuhkan airmata
Rasa yang tak dapat melepasnya
Kau jauh dari jiwa dan raga
Tinggallah ku menyusuri rasa
Rindu melintasi jiwa ini
Membalut sekeping hati
Menyelimuti serpihan sanubari
Menyisir kalbu dan nurani
Menuntun jemari dan pikiran
Menulis kata yang terangkaikan
Lukisan rindu menggoda perasaan
Kerinduan saat kita bersama
Penuh canda tawa suka cita
Kini semua tinggal kenangan semata
Yang tak kan terlupa
Meski kau alirkan armata di hati
Tiada pernah ku membenci
Karena cinta masih di benak ini
Meski perpisahan telah terjadi
Adakah rindu di hatimu
Seperti apa yang ada di dadaku
Adakah sisa cintamu untukku
Tersimpan di dalam kalbu
Rinduku jatuhkan airmata
Rasa yang tak dapat melepasnya
Kau jauh dari jiwa dan raga
Tinggallah ku menyusuri rasa
Rindu melintasi jiwa ini
Membalut sekeping hati
Menyelimuti serpihan sanubari
Menyisir kalbu dan nurani
Bila malam menjelang
Rindu pun kian datang
Seraut wajah kembali terkenang
Menjelma lamunan dalam bayang
Tersenyum di balik rembulan
Melambai di antara awan
Indah menemani bintang
Tertunduk malu membelakang
Tak mampu ku petik rembulan
Yang bersinar menawan
Rembulan cintaku tertutup awan
Hanya mampu meraih dalam pandangan
Dirimu tak mampu ku miliki
Ada dia penjaga hati
Tak mungkin merengkuhmu
Menyatukan rasa cintaku
Biarlah hanya merindu
Memandang dan mengenangmu
Bahagia doaku untukmu
Menguntai tulus dari hatiku
Rindu pun kian datang
Seraut wajah kembali terkenang
Menjelma lamunan dalam bayang
Tersenyum di balik rembulan
Melambai di antara awan
Indah menemani bintang
Tertunduk malu membelakang
Tak mampu ku petik rembulan
Yang bersinar menawan
Rembulan cintaku tertutup awan
Hanya mampu meraih dalam pandangan
Dirimu tak mampu ku miliki
Ada dia penjaga hati
Tak mungkin merengkuhmu
Menyatukan rasa cintaku
Biarlah hanya merindu
Memandang dan mengenangmu
Bahagia doaku untukmu
Menguntai tulus dari hatiku
Sekuntum rindumu
hadirkan keharuman
Segudang cintamu bawa kebahagiaan
Segelas air kasihmu lepaskan kesepian
Senyumanmu hadirkan keindahan
Rangkaian kata mesramu
Bangkitkan semangatku
Sebening embun kasihmu
Sejukkan keringnya jiwaku
Mata air cintamu
Bagai oase di padang pasir hatiku
Dahsyatnya gelombang rindumu
Menghantam sanubariku
Hadirmu bak pelangi
biru
Beri keindahan hari-hariku
Hembusan nafas cintamu
Hangatkan jiwa ragaku
Kehadiranmu selalu ku tunggu
Tak peduli lelah menyerangku
Ku selalu setia menantimu
Demi rindu yang membelengguku
hadirkan keharuman
Segudang cintamu bawa kebahagiaan
Segelas air kasihmu lepaskan kesepian
Senyumanmu hadirkan keindahan
Rangkaian kata mesramu
Bangkitkan semangatku
Sebening embun kasihmu
Sejukkan keringnya jiwaku
Mata air cintamu
Bagai oase di padang pasir hatiku
Dahsyatnya gelombang rindumu
Menghantam sanubariku
Hadirmu bak pelangi
biru
Beri keindahan hari-hariku
Hembusan nafas cintamu
Hangatkan jiwa ragaku
Kehadiranmu selalu ku tunggu
Tak peduli lelah menyerangku
Ku selalu setia menantimu
Demi rindu yang membelengguku
Banyak yang ku tak tahu
Ada pula yang ku tak mengerti
Aku baru didunia ini
Ingin cari pelita hati
Ingin pula aku bertanya
Malah aku ditertawa
Kejamnya mereka semua
Memandangku begitu rupa
Yang ada hanya kamu
Kamu dibenak ku
Tempat rujuk salah silapku
Walau pun yang lain merasa cemburu
Kaulah Bu Guru ku
Manis lagi ayu
Tanpa lelah tanpa jemu
Selalu membimbingku
Terkadang kau melucu
Membuat kami tak jemu
Takku lupa nasehatmu
Kanku kenang jasa jasamu
Apa yang kau ajari
Ku semat direlung hati
Semoga TUHAN memberkati
Dari hidup sampai mati
Ada pula yang ku tak mengerti
Aku baru didunia ini
Ingin cari pelita hati
Ingin pula aku bertanya
Malah aku ditertawa
Kejamnya mereka semua
Memandangku begitu rupa
Yang ada hanya kamu
Kamu dibenak ku
Tempat rujuk salah silapku
Walau pun yang lain merasa cemburu
Kaulah Bu Guru ku
Manis lagi ayu
Tanpa lelah tanpa jemu
Selalu membimbingku
Terkadang kau melucu
Membuat kami tak jemu
Takku lupa nasehatmu
Kanku kenang jasa jasamu
Apa yang kau ajari
Ku semat direlung hati
Semoga TUHAN memberkati
Dari hidup sampai mati
Tubuh yang berpeluh letih dan lelah
Di bawah terik mentari semangatmu tanpa menyerah
Bukan sekedar tanggung jawab untukmu mencari nafkah
Tulus ihklasmu kau jalani demi amanah
Ayah...
Kau adalah ketegaran dalam lemahku
Tempat paling teduh untuk keluargamu
Kau hadirkan senyum kebahagiaan dalam rumahmu
Tempat bundaku menangis dalam pelukmu
Bagiku kau lambang kekuatan
Bagai rajawali yang gagah di atas awan
Dengan sayap ketulusan kau jelajahi kehidupan
Menjaga kami dengan penuh kehormatan
Di bawah terik mentari semangatmu tanpa menyerah
Bukan sekedar tanggung jawab untukmu mencari nafkah
Tulus ihklasmu kau jalani demi amanah
Ayah...
Kau adalah ketegaran dalam lemahku
Tempat paling teduh untuk keluargamu
Kau hadirkan senyum kebahagiaan dalam rumahmu
Tempat bundaku menangis dalam pelukmu
Bagiku kau lambang kekuatan
Bagai rajawali yang gagah di atas awan
Dengan sayap ketulusan kau jelajahi kehidupan
Menjaga kami dengan penuh kehormatan
Lintasan waktu terus berlalu
Aku tetap dengan rasaku
Walau semua terasa pilu
Namun tetap tersimpan di kalbu
Kebersamaan mungkin kan berahir
Namun sebuah nama tetap terukir
Walau perih pahit dan getir
Mungkin ini garisan takdir
Kau yang dulu singgah
Pernah mengusir rasa gundah
Walau kini hadirkan resah
Namun kau tetap yang terindah
Ku tak menghalangi
Bila kau ingin pergi
Karena tulusku dari hati
Tak memaksamu tuk tetap disini
Kenanganmu kan jadi memory
Aku tetap dengan rasaku
Walau semua terasa pilu
Namun tetap tersimpan di kalbu
Kebersamaan mungkin kan berahir
Namun sebuah nama tetap terukir
Walau perih pahit dan getir
Mungkin ini garisan takdir
Kau yang dulu singgah
Pernah mengusir rasa gundah
Walau kini hadirkan resah
Namun kau tetap yang terindah
Ku tak menghalangi
Bila kau ingin pergi
Karena tulusku dari hati
Tak memaksamu tuk tetap disini
Kenanganmu kan jadi memory
Embun malam nan menyentuh,
Membasahi dedaunan yang keruh,
Menghibur hati yang bergemuruh,
Membangkitkan cinta yang kian luluh,
Ku ingin cinta itu kembali bangkit,
Tak lagi hidup terbelit,
Ku ingin cinta itu kembali tumbuh,
Tak lagi tercampur keruh,
Ku ingin merasakan embun malam,
Menggali cinta yang terpendam,
Menuju esok yang penuh kebahagiaan,
Yang tak lagi kenal kesengsaraan,
Ku igin embun malam membasahiku,
Menghibur hati yang pilu,
Ku ingin kembali hidup,
Di atas cinta yang tak pernah redup,
Membasahi dedaunan yang keruh,
Menghibur hati yang bergemuruh,
Membangkitkan cinta yang kian luluh,
Ku ingin cinta itu kembali bangkit,
Tak lagi hidup terbelit,
Ku ingin cinta itu kembali tumbuh,
Tak lagi tercampur keruh,
Ku ingin merasakan embun malam,
Menggali cinta yang terpendam,
Menuju esok yang penuh kebahagiaan,
Yang tak lagi kenal kesengsaraan,
Ku igin embun malam membasahiku,
Menghibur hati yang pilu,
Ku ingin kembali hidup,
Di atas cinta yang tak pernah redup,
Aku marah dengan diri ini
Benci dengan hati ini
Muak dengan keadaan ini
Ingin kumaki jiwa ini
Apa yang aku cari?
Sulit untuk kupahami
Sungguh ku tak mengerti
Apa yang terjadi dengan diri ini
Mengapa ku tak sadari
Kelemahan diriku ini
Terperangkap ego diri
Menguasai pikiran dan hati
Ingin rasanya mati
Bila Tuhan tak melarang ini
Tak kuat ku menahan diri
Memuncak emosi jiwa ini
Harus bagaimanah aku ini
Aku terlelap dalam mimpi
Hingga aku tak mampu bangun lagi
Kenyataan aku singkiri
Igauan ku terus jalani
Ingin terlepas beban ini
Sadari kenyataan hidup ini
Terbangun dari mimpi
Pahami keadaan diri
Melangkah di jalan yang
Benci dengan hati ini
Muak dengan keadaan ini
Ingin kumaki jiwa ini
Apa yang aku cari?
Sulit untuk kupahami
Sungguh ku tak mengerti
Apa yang terjadi dengan diri ini
Mengapa ku tak sadari
Kelemahan diriku ini
Terperangkap ego diri
Menguasai pikiran dan hati
Ingin rasanya mati
Bila Tuhan tak melarang ini
Tak kuat ku menahan diri
Memuncak emosi jiwa ini
Harus bagaimanah aku ini
Aku terlelap dalam mimpi
Hingga aku tak mampu bangun lagi
Kenyataan aku singkiri
Igauan ku terus jalani
Ingin terlepas beban ini
Sadari kenyataan hidup ini
Terbangun dari mimpi
Pahami keadaan diri
Melangkah di jalan yang
Kau tak tahu kerinduanku
Kau tak pahami hatiku
Tak pula kau sadari cintaku
Tulus dari lubuk kalbu
Bagaimana kau bisa tahu
Sedangkan hanya dia di hatimu
Bagaimana pula kau pedulikanku
Bila dia kau perhatikan selalu
Tak mungkin kau mencintaiku
Tak mungkin kau merindukanku
Tak mungkin pula kau perhatikanku
Bila hanya dia di mata hatimu
Haruskah ku berlari
Menghindari kenyataan ini
Lupakan segala mimpi
Lepaskan cinta di hati
Dapatkah aku tahan
Segala rasa yang kupendamkan
Menutupi kekecewaan
Bertahan dengan senyuman
Kau tak pahami hatiku
Tak pula kau sadari cintaku
Tulus dari lubuk kalbu
Bagaimana kau bisa tahu
Sedangkan hanya dia di hatimu
Bagaimana pula kau pedulikanku
Bila dia kau perhatikan selalu
Tak mungkin kau mencintaiku
Tak mungkin kau merindukanku
Tak mungkin pula kau perhatikanku
Bila hanya dia di mata hatimu
Haruskah ku berlari
Menghindari kenyataan ini
Lupakan segala mimpi
Lepaskan cinta di hati
Dapatkah aku tahan
Segala rasa yang kupendamkan
Menutupi kekecewaan
Bertahan dengan senyuman
Di balik terali besi
Harimu terasa sepi
Tiada sanak famili
Tak ada cinta menemani
Dinginnya tembok tinggi
Membelenggu ragamu kini
Jiwa menjerit dalam hati
Tiada satu pun peduli
Nurani berontak
Sanubari berteriak
Jantung cepat berdetak
Raga lemah tak bergerak
Batin terasa lelah
Dirantai resah gelisah
Nafas sesak mendesah
Kapan tiba hari indah?
Di belakang tembok penjara
Nasib seorang narapidana
Menebus segala dosa
Menanggung rindu tiada tara
Ada gelora dalam ragaku
Ada kesedihan dalam hariku
Sesak nafasku teringat kisah itu
Aku berdoa pada Mu TUHAN ku
Asaku hilang ragaku layu
Ku melangkah tanpa tuju
Kuatkan semangat kekasih hatiku
Agar bersinar mataharimu
Tenang mu, meresahkan ku..
Ketegeran mu, meyakinkan ku..
Kesabaran mu, menguris hati kecil ku..
Kejujuran mu, membuka mata hatiku...
Kesanggupan mu, melemahkan langkah kakiku
Ada kesedihan dalam hariku
Sesak nafasku teringat kisah itu
Aku berdoa pada Mu TUHAN ku
Asaku hilang ragaku layu
Ku melangkah tanpa tuju
Kuatkan semangat kekasih hatiku
Agar bersinar mataharimu
Tenang mu, meresahkan ku..
Ketegeran mu, meyakinkan ku..
Kesabaran mu, menguris hati kecil ku..
Kejujuran mu, membuka mata hatiku...
Kesanggupan mu, melemahkan langkah kakiku
Hati siapa tak kan kecewa
Bila cinta telah di dusta
Hati siapa tak terluka
Jika cinta berakhir duka
Malamku tanpa bintang
Gelap terasa menyerang
Rindu pun makin menghadang
Ketika kasih menghilang
Apalah mau dikata
Ku tanam melati di jiwa
Tumbuh ilalang di sukma
Sungguh tak pernah ku sangka
Kau pergi tinggalkan diriku
Kau berpaling dari cintaku
Kini ku sendiri tanpamu
Perih menanggung luka cintaku
Bila cinta telah di dusta
Hati siapa tak terluka
Jika cinta berakhir duka
Malamku tanpa bintang
Gelap terasa menyerang
Rindu pun makin menghadang
Ketika kasih menghilang
Apalah mau dikata
Ku tanam melati di jiwa
Tumbuh ilalang di sukma
Sungguh tak pernah ku sangka
Kau pergi tinggalkan diriku
Kau berpaling dari cintaku
Kini ku sendiri tanpamu
Perih menanggung luka cintaku
Aku terpandang kau jauh disitu
Alangkah indah mata memandangmu
Inginku gapai dan ku dekap slalu
Tapi tak mungkin itu akan berlaku
Kau tersenyum memandangku
Dengan warna indah kemilaumu
Makin dekatku hampiri
Semakin jauh kau menghindari
Hampa diriku rasa kini
Pelangi hati menjauhkan diri
Ku berteriak sekuat hati
Kembalilah padaku pelangi hati
Dengan kecewa aku memandang
Jiwa terasa diterjang terjang
Pelangi hati yang aku sayang
Kini hilang jauh dari pandang
Alangkah indah mata memandangmu
Inginku gapai dan ku dekap slalu
Tapi tak mungkin itu akan berlaku
Kau tersenyum memandangku
Dengan warna indah kemilaumu
Makin dekatku hampiri
Semakin jauh kau menghindari
Hampa diriku rasa kini
Pelangi hati menjauhkan diri
Ku berteriak sekuat hati
Kembalilah padaku pelangi hati
Dengan kecewa aku memandang
Jiwa terasa diterjang terjang
Pelangi hati yang aku sayang
Kini hilang jauh dari pandang
Walau telah lama kita tak bersama..
Namun tak pernah ku lupa..
Akan perjanjian Cinta kita..
Di saat malam Bulan Purnama..
Memayungi langkah kita berdua..
Untuk memadu perjalanan Cinta..
Cintamu tetap indah terukir di hatiku..
Membuatku sukar tuk melupakanmu..
Sungguh tak percaya dengan semua ini..
Namun apalah daya yang terjadi..
Janji kini tinggallah janji..
Yang tak dapat kau penuhi..
Namun tak pernah ku lupa..
Akan perjanjian Cinta kita..
Di saat malam Bulan Purnama..
Memayungi langkah kita berdua..
Untuk memadu perjalanan Cinta..
Cintamu tetap indah terukir di hatiku..
Membuatku sukar tuk melupakanmu..
Sungguh tak percaya dengan semua ini..
Namun apalah daya yang terjadi..
Janji kini tinggallah janji..
Yang tak dapat kau penuhi..
Bila malam menjelang
Rindu pun kian datang
Seraut wajah kembali terkenang
Menjelma lamunan dalam bayang
Tersenyum di balik rembulan
Melambai di antara awan
Indah menemani bintang
Tertunduk malu membelakang
Tak mampu ku petik rembulan
Yang bersinar menawan
Rembulan cintaku tertutup awan
Hanya mampu meraih dalam pandangan
Dirimu tak mampu ku miliki
Ada dia penjaga hati
Tak mungkin merengkuhmu
Menyatukan rasa cintaku
Biarlah hanya merindu
Memandang dan mengenangmu
Bahagia doaku untukmu
Menguntai tulus dari hatiku
Rindu pun kian datang
Seraut wajah kembali terkenang
Menjelma lamunan dalam bayang
Tersenyum di balik rembulan
Melambai di antara awan
Indah menemani bintang
Tertunduk malu membelakang
Tak mampu ku petik rembulan
Yang bersinar menawan
Rembulan cintaku tertutup awan
Hanya mampu meraih dalam pandangan
Dirimu tak mampu ku miliki
Ada dia penjaga hati
Tak mungkin merengkuhmu
Menyatukan rasa cintaku
Biarlah hanya merindu
Memandang dan mengenangmu
Bahagia doaku untukmu
Menguntai tulus dari hatiku
Duhai engkau yang jauh di sana...
Bila dirimu jatuh cinta..
Dan ALLAH menautkan hatimu untukku..
Ku sambut hatimu dengan terbuka
Inilah aku!
Seorang yang biasa..
Tidak begitu istimewa..
Maka...
Jika kamu ridha padaku..
Terimalah aku apa adanya..
Duhai Calon Imamku...
Bila suatu saat..
Engkau menemukan aku dengan segala kelebihanku dan kekuranganku..
Semoga...
Tidak membuatmu berubah padaku..
Mengurangi perhatianmu,,
Mengurangi cinta dan sayangmu,,
Bila kamu ridha padaku,,
maka...
Terimalah aku apa adanya...
Duhai kekasihku...
Bila ALLAH telah memilihku untukmu
Dan memilihmu untukku
Semoga...
Kita bisa memadukan hati dan perasaan kita
Semata-mata karena-Nya
Saling mengingatkan,
Saling mengayomi,
Saling menguatkan,
Demi terwujudnya mahligai cinta yang
sakinah mawaddah,warahmah..
Dan jika kamu temukan ketidakmampuanku
Atas keilmuan yang sedikit
Maka..
Terimalah aku apa adanya
Mari kita sama-sama belajar tentangnya
Duhai engkau pilihan Allah untukku..
Bila engkau telah ridha padaku,
Semoga ALLAH pun ridha padamu,
oleh karena-Nya
Semoga kita tidak lantas lalai tuk selalu bersyukur..
Untukmu yang telah ALLAH pilihkan untukku...
Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu,
Bila kau hilangkan agama pada dirimu..
Maka..
Hilanglah cintaku padamu...
Duhai kekasihku...
Inilah aku..
Inilah kekuranganku!
Inilah kelebihanku!
Inilah aku yang tak sempurna..
Maka...
Terimalah aku apa adanya...
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Ada yang bilang katanya hati wanita susah dipahami...?hmm...mungkin krn memang belum paham saja bagaimana hati wanita itu ..!berikut adalah karakter dari hato seorang wanita
1. SENSITIF
bukan bermaksud suka merujuk,tapi hanya ingin bermanja dan mendapat perhatian
2. CEREWET
bukan bermaksud hal itu tampa sebab, kadang ingin laki-lski mengikuti kata"nya sekali ...saja
3. HALUS
halus ibarat sutra lembut bagai kapas,namun mudah tetcarik dan terkoyak.
apabila ia berbuat salah atou orang lain berbuat salah padanya biasanya wanita akan ingat kesalahan tersebut dan disimpan sebagai pengajaran bukan DENDAM
4. IHKLAS
ikhlas seorang wanita tak perlu diragukan
5. BERKORBAN
wanita sanggup berkorban untuk orang"yang disayanginya seperti ibu ,bapaknya .anak juga suami tercintanya dan seorang wanita itu amat tabah
6. PRIHATIN
sentiasa memperhatikan keadaan sekeliling dalam diamnya
7. MANJA
walaupun dia srorang wanita yg pandai berdikari,wanita tetaplah wanita suka bermanja bukan hanya kepada insan bernama lelaki namun jg sesama kaum
8. EGO
wanita yg terlu sayangkan kekasihnya sanggup menurunkan egonya didepan orang yg dicintainya
9. CINTA
cinta pertama bagi wanita adalah yg paling dalam dan tulus
10. seks
seks bukanlah segala galanya bagi wanita karena wanita diciptakan dengan 9 nafsu dan 1 akal nafsunya yg bsnyak dan tidak bertumpu pada satu saja
"lelaki pula dicitakan dengan 1nafsu dan 9 akal fungsi lelaki MEMBINGBING WANITA bukan MENGHAYUTKAN dan MERUNTUHKAN ^__^
salam Ukhuwah Penuh Cinta
Diberdayakan oleh Blogger.